Kata-Kata Terakhir Steve Jobs Menjelang Ajalnya



Kata-Kata Terakhir Steve Jobs Menjelang Ajalnya - Yang awalnya kita tidak ada di dunia ini, kemudian kita lahir ke dunia ini, maka selanjutnya adalah kita semua akan meninggalkan dunia kembali dan menghadap Tuhan. Kematian tidak pernah ada yang tahu kapan kita akan jatuh gilirannya. Datangnya kematian juga tidak memandang keadaan manusia itu apakah sedang hidup susah atau sedang berjaya dalam kekayaan. 

Yang perlu kita tahu adalah bahwa kekayaan tidak akan dibawa mati. Dan terpenting adalah bagaimana kita menjalin kasih yang tulus kepada keluarga , teman dan manusia lainnya di sekitar kita. Seperti kisah yang saya tulis dibawah ini adalah pesan terakhir seorang pria kaya menjelang ajalnya. 

Steve Jobs adalah pria kaya yang sukses dalam bisnisnya selama hidupnya. Baginya harta sangat penting dan tidak mau terpisahkan dengan yang namanya harta. Tetapi tidak menyangka, menjelang kematiannya ia menyampaikan kata-kata terakhir yang membuat banyak orang merasa terharu dan terinspirasi. Seperti apa kisahnya? Yuk, simak kisahnya dibawah ini!


Dalam dunia bisnis, aku adalah simbol dari kesuksesan, seakan-akan harta dan diriku tidak terpisahkan, karena selain kerja, hobiku tak banyak. Saat ini aku berbaring di rumah sakit, merenungi jalan kehidupanku, kekayaan, nama, dan kedudukan, semuanya itu tidak ada artinya lagi.

Malam yang hening, cahaya dan suara mesin di sekitar ranjangku, bagaikan nafasnya maut kematian yang mendekat pada diriku.

Sekarang aku mengerti, seseorang asal memiliki harta secukupnya untuk digunakan dirinya saja itu sudah cukup. Mengejar kekayaan tanpa batas itu bagaikan monster yang mengerikan.

Tuhan memberi kita organ-organ perasa, agar kita bisa merasakan cinta kasih yang terpendam dalam hati kita yang paling dalam. Tapi bukan kegembiraan yang datang dari kehidupan yang mewah — itu hanya ilusi saja.

Harta kekayaan yang aku peroleh saat aku hidup, tak mungkin bisa aku bawa pergi. Yang aku bisa bawa adalah kasih yang murni yang selama ini terpendam dalam hatiku. Hanya cinta kasih itulah yang bisa memberiku kekuatan dan terang.

Ranjang apa yang termahal di dunia ini? Ranjang orang sakit. Orang lain bisa bukakan mobil untukmu, orang lain bisa kerja untukku, tapi tidak ada orang bisa menggantikan sakitmu. Barang hilang bisa didapat kembali, tapi nyawa hilang tak bisa kembali lagi. Saat kamu masuk ke ruang operasi, aku baru sadar bahwa kesehatan itu betapa berharganya.

Kita berjalan di jalan kehidupan ini. Dengan jalannya waktu, suatu saat akan sampai tujuan. Bagaikan panggung pentas pun, tirai panggung akan tertutup, pentas telah berakhir.

Yang patut kita hargai dan sayangi adalah hubungan kasih antar keluarga, cinta akan suami-istri dan juga kasih persahabatan antar-teman.

SELESAI . . .

Kisah diatas mengingatkan kepada kita bahwa dalam hidup memang butuh harta, tetapi utamakan kasih sayang daripada harta. Karena harta tidak bisa dibawa mati, dan yang bisa dibawa mati adalah keikhlasan dan do'a dari keluarga tercinta, teman-teman dan orang-orang sekitar yang pernah anda sayangi dan kasihi.

Jadi, sudahkah Anda benar-benar sayang dan kasih kepada keluarga, teman-teman dan orang-orang disekitar Anda?